Posted by : muchamadsamiaji
Selasa, 09 April 2019
#MuchamadSamiAji
#4IA19
#TeoriKomputasi
#PengantarKomputasiModern
#4IA19
#TeoriKomputasi
#PengantarKomputasiModern
A.CLOUD COMPUTING
Apa itu Cloud Computing?
Cloud
Computing (dalam bahasa indonesia disebut komputasi awan) adalah proses
pengolahan daya komputasi (baik CPU, RAM, Network Speeds, Software, OS maupun
Storage) melalui jaringan (biasanya lewat internet). Jadi transfer data yang
terjadi bukan secara fisik dan sumber daya komputasi yang dimiliki berada di
lokasi pengguna yang memakai layanannya.
Manfaat
Cloud Computing
Dengan
peningkatan jumlah pemakaian komputer dan para pengguna seluler, penyimpanan
data/data storage telah menjadi prioritas di hampir segala bidang bisnis.
Bisnis skala besar ataupun skala kecil saat ini sangat berkembang dengan data
sebagai pusatnya. Mereka biasanya menghabiskan sejumlah besar uang demi
mempertahankan data yang berharga tersebut.
Itulah
mengapa sangat diperlukan dukungan IT yang kuat dengan pusat penyimpanan yang
berperfoma tinggi. Tidak semua bisnis mampu membayar biaya tinggi infrastruktur
IT berjenis in-house. Jadi bagi mereka, Cloud Computing ini menjadi solusi yang
bagus karena lebih murah. Mungkin juga ada pertimbangan lain dari perusahaan
semacam efisiensi dalam menyimpan data, perhitungan, dan biaya pemeliharaan
yang lebih sedikit (hal ini akan kami bahas di bagian penjelasan berikutnya).
Komputasi
awan sebenarnya jadi menurunkan permintaan hardware dan software dari sisi si
pengguna. Satu-satunya hal yang harus bisa dijalankan/dilakuka oleh si pengguna
adalah software interface dari sistem komputasi awan, yang bisa jadi
sesederhana saja semacam browser web. Ini pastinya bisa membantu mengurangi
pekerjaan pengguna dengan adanya teknonologi jaringan Cloud yang tanggap dan
otomatis menyelesaikan masalah-masalah IT lainnya.
Bila
Anda bukan dari pihak korporat/pebisnis, Anda juga sebenarnya sudah menggunakan
teknologi komputasi awan. Anda mungkin tidak sadar, beberapa layanan cloud
populer yang telah banyak digunakan semacam email tools GMail, Hotmail atau
Yahoo bahkan sudah didukung teknologi ini.
Saat
mengakses/memakai layanan email, data Anda akan disimpan di server cloud, bukan
di komputer Anda. Teknologi dan infrastruktur di belakang cloud memang tidak
tampak. Jadi, tidak penting lagi apakah layanan cloud didasarkan pada HTTP,
XML, Ruby, PHP atau teknologi spesifik lainnya sejauh itu masih user-friendly
dan juga fungsional tentunya. Anda sebagai pengguna bisa terhubung ke sistem
cloud dari perangkat pribadi Anda sendiri semacam laptop, atau ponsel.
Komputasi
awan juga memang memanfaatkan bisnis kecil secara efektif dengan sumber daya
yang terbatas. Teknologi atau layanan ini bisa kasih akses ke usaha kecil
menengah untuk teknologi yang sebelumnya berada di luar jangkauan mereka. Cloud
computing kini banyak sekali membantu usaha kecil untuk mengubah biaya pengeluaran
mereka malah menjadi untung.
Kelebihan
Cloud Computing
·
Murah
·
Mudah di akses dimana saja
·
Fleksibilitas
·
Memberikan
manfaat yang besar bagi perusahaan , diantaranya Reduce Cost, Flexibility,
Improved Automation, Sustainbility dan focus on Core Competency.
·
Ramah lingkungan
·
Aspek sosial
·
Aspek politik
·
Aspek ekonomi
Kelebihan
Cloud Computing
·
Tidak bisa dijalankan tanpa koneksi
internet, itu artinya ketika akan mengakses data maka kita harus berada di
daerah yang terjangkau jaringan internet. jika tidak ada jaringan internet maka
tidak bisa mengakses data.
·
Kurang aman terhadap privasi data
pengguna, karena di hosting secara bersamaan sehingga sangat mudah diretas oleh
hacker.
·
Ketika data terhapus, maka kecil
kemungkinan untuk memulihkan data.
·
Kepatuhanya kepada provider masih
diragukan.
·
Kemampuan kebijakan keamanan pada
provider masih diragukan dan tidak terjamin
·
Jarangnya diadakan pelatihan dan audit
IT sehingga masih banyak yang gagap akan teknologi ini.
·
Data antar pelanggan sangat rapat
sehingga memungkinkan terjadinya data yang tertukar.
Tipe-tipe
Cloud
Ada empat macam/tipe
cloud yang berbeda yang bisa Anda pakai sebagai pengguna, sesuai dengan
kebutuhan bisnis. Berikut adalah keempatnya!
Private
Cloud
Private
Cloud ini berarti sumber daya cloud-nya digunakan bagi satu organisasi tertentu
saja (secara privat, tidak dibagi ke pengguna/organisasi lain). Metode ini
lebih banyak digunakan buat interaksi semacam intra-bisnis, di mana sumber daya
cloud-nya bisa diatur, dimiliki, dan dioperasikan oleh organisasi satu yang
sama.
Community
Cloud
Community
cloud mengacu pada penggunaan source bagi komunitas dan organisasi.
Public
Cloud
Jenis
cloud ini biasanya dipakai buat interaksi tipe B2C (Business to Consumer).
Public Cloud menggunakan sumber daya komputasi yang dimiliki, diatur dan
dioperasikan oleh pemerintah.
Hybrid
Cloud
Jenis
Cloud yang satu ini bisa digunakan untuk kedua jenis interaksi – B2B (Business
to Business) atau B2C (Business to Consumer). Jadi, sumber daya komputasi
terikat bersama tapi dengan cloud yang berbeda.
B.
VIRTUALISASI
Virtualisasi biasanya di gunakan
untuk membuat sumber daya perangkat keras yang dapat diupgrade tanpa harus
menggeser perangkat lunak dan data dari satu tempat ke tempat lain.
Virtualisasi juga digunakan untuk menurunkan biaya hardware komputer yang bisa
digunakan sebagai multiple virtual servers yang dapat menjadi host pada hardware server tunggal.
Virtualisasi dapat
digunakan untuk setup lingkungan yang terpisah untuk setiap aplikasi perangkat
lunak sehingga satu aplikasi tidak dapat mengganggu yang lain. Hal ini sangat
berguna ketika menguji produk software pada lingkungan yang berbeda. Daripada
mendedikasikan sebuah mesin perangkat keras yang terpisah, orang dapat dengan
mudah men-setup server virtual pada satu mesin perangkat keras.
Virtualisasi
dapat digunakan sebagai alat standardisasi. Ini berarti bahwa kita dapat
mengatur satu lingkungan Sistem Operasi sebagai standar dan kemudian meniru
mesin virtual yang sama sebanyak yang kita inginkan.
Apa itu Virtualisasi?
Apa itu Virtualisasi?
Virtualisasi adalah Technologi yang mentransformasikan
hardware menjadi software, dimana virtualisasi memungkinkan beberapa operating
system bisa berjalan bersama pada sebuah computer sebagai virtual machine.
Menurut
Wikipedia adalah :
Dalam ilmu komputer, virtualisasi (Inggris: virtualization) adalah istilah umum yang mengacu
kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah “sebuah
teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari
bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber
daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti
server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan
terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga
termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa
peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Contoh
sederhana Virtualisasi. Jika anda adalah pengguna komputer sering, anda sudah
harus memiliki pengetahuan tentang partisi dari hard drive anda. Anda dapat
membuat lebih dari satu partisi di komputer anda. Pada Windows, partisi diberi
nama sebagai C: , D: , E: dll Kami sebut semua partisi sebagai drive terpisah.
Kita juga tahu bahwa komputer kita hanya terdiri dari satu hard drive fisik.
Drive ini adalah partisi logical dari hard drive tunggal fisik. Ini dapat
disebut sebagai Virtualisasi sebagaimana menciptakan versi virtual dari
perangkat keras tunggal.
JENIS VIRTUALISASI
Virtualisasi adalah istilah yang dapat digunakan
dengan berbagai topik tetapi subjek yang paling populer di mana Virtualisasi
digunakan adalah Operating System. Operating System Virtualization berarti bahwa beberapaSistem
Operasi yang dijalankan secara bersamaan pada hardware yang sama.
Jenis lain dari Virtualizations termasuk Virtualisasi Software, Virtualisasi
Jaringan, Virtualisasi Penyimpanan dan Virtualisasi Server.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1.
Pengurangan
Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena
virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada
penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada
penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung
stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih
jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
2.
Kemudahan
Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin
virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi
sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan
instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah
disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti
sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3.
Kemudahan
Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat
dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi
beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
4.
Mengurangi
Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang
server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan
pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
5.
Mengurangi
Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang
untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location
server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
6.
Kemudahan
Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan
mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit
juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
7.
Standarisasi
Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga
proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak
menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware
sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
8.
Kemudahan
Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah
dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi
lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan
virtual machine ke server lain yang lebih powerful
KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1.
Satu Pusat
Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam
1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual
machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan
menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan
menerapkan prinsip fail over/clustering
2.
Spesifikasi
Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk
menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3.
Satu Pusat
Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem
induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan
cara menggunakan informasi yang ada pada server induk
REFERENSI: